Bagaimana cara mencegah transaksi Anda agar tidak menjadi korban Cyber Fraud

Untuk pencegahan kartu asuransi dari  penipuan cyber, ada sejumlah tindakan pencegahan efektif yang dapat kita lakukan sebagai individu.

 

Berdasarkan Data menunjukkan bahwa dalam dua tahun dari  2015 hingga 2017, telah terjadi lebih dari 10.000 penipuan kartu debit & kartu asuransi telah dilaporkan ke pihak asuransi dan berwenang. Dengan rata-rata eksposur / kerugian per kartu lebih dari Rp. 5.000.000,00. Beberapa orang yang membaca statistik ini mungkin akan khawatir dengan ‘momok penipuan’ yang membayangi kartu asuransi mereka dan transaksi asuransi elektronik yang dapat berakibat akan pemblokiran kartu asuransi.

 

Terlihat mengerikan bukan? Tapi itu tidak membuat orang takut untuk bertansaksi dengan kartu asuransi ataupun pembayaran elektronik lainnya, meskipun dengan konsekuensi untuk jauh lebih berhati-hati dan waspada agar aman bertransaksi. Keamanan bertransaksi elektronik harus dimulai dari diri sendiri, dan bank serta penyedia layanan kartu asuransi juga semakin menambah kekuatan pada upaya pencegahan ini untuk lebih meningkatkan keamanan transaksi.

 

Walaupun bank atau lembaga asuransi telah memiliki tenaga ahli yang bekerja 24/7 untuk memantau jutaan transaksi yang terjadi melalui kartu pelanggan mereka. Dengan menggunakan peringatan berbasis aturan yang dikonfigurasikan dan dikalibrasi ke setiap profil pemegang kartu  dalam beberapa kasus dengan hati-hati para tenaga ahli tersebut berusaha memfilter pengguna transaksi terutama transaksi online lintas negara dengan akun yang mencurigakan, hal ini bukan berarti tanpa celah dan resiko.

Peringatan kemudian ditindaklanjuti dengan cepat dan meyakinkan untuk memastikan bahwa kerugian karena penyalahgunaan kartu dan pelanggaran pedagang dijaga agar tetap minimum. Pembayaran pedagang yang mencurigakan ditunda sampai transaksi diteliti dan kecocokan data dokumen serta kondisi transaksi diverifikasi. Kartu yang berpotensi atau disusupi akan diblokir dan kemudian diinformasikan kepada pengguna melalui penyelenggara jasa asuransi masing-masing. Dengan Artificial Intelligence yang terintegrasi dalam kebanyakan sistem manajemen transaksi bank besar, mesin ATM berteknologi terbaru juga dilengkapi kemampuan untuk melihat tren dan beradaptasi dengan skenario penipuan yang berkembang. Mesin ini menganalisis risiko-risiko untuk setiap transaksi, mendorong kasus paling penting di antrean teratas untuk tinjauan & perhatian analis.

 

Semua itu dilakukan oleh lembaga jasa asuransi  dalam upaya semaksimal mungkin untuk melindungi konsumennya, adalah tanggung jawab mereka untuk memberikan bantuan keamanan. Namun itu semua juga harus didukung dari individu konsumen agar tetap bijak bertransaksi. Beberapa tindakan pencegahan yang harus Anda ambil setiap saat, termasuk melindungi integritas rekening dan data kredensial asuransi dan kartu Anda. Anda harus bijak dalam memutuskan ketika seseorang menawarkan Anda manfaat gratis yang kelihatannya terlalu bagus untuk Anda ambil karena anda akan sangat beresiko dengan membagikan nomor kartu asuransi atau bahkan detail akun Anda, hal ini bisa membuat Anda  dihubungi oleh pihak  “Bank” atau “Perusahaan Asuransi Individu” dan mencatat seluruh  komunikasi dengan  Anda dan menganalisa, apakah Anda termasuk dalam kondisi panik dan akan memberi tahu Anda bahwa Anda telah memberikan beberapa informasi terkait kartu / akun, hal ini bisa berakibat kartu / akun Anda akan diblokir.

 

Intinya Jangan pernah memberikan informasi kartu lengkap atau bahkan One-Time Passwords (OTPs) apa pun yang Anda terima sebagai bagian dari transaksi. Jagalah PIN Anda dengan rajin dan hafalkan, alih-alih menuliskannya. Jangan klik tautan yang disematkan dalam SMS / MMS atau email yang seolah-olah dikirim oleh bank Anda untuk mengonfirmasi beberapa data detail. Jika ragu, selalu hubungi nomor 24Jam Call center yang diumumkan dari bank Anda. Dan jika penipuan memang terjadi pada kartu, segera hubungi bank Anda untuk memblokir & mengganti kartu, selain dari mengajukan keluhan penipuan dengan cepat kepada pihak berwenang.

 

Tindakan cepat Anda, juga menunjukkan itikad baik dan kepedulian akan kartu asuransi Anda pribadi  yang dapat dibuktikan akan dapat membatasi kerugian asuransi Anda yang sebenarnya, atau bahkan mungkin nol kesalahan, karena Aturan asuransi menginginkan Setiap Lembaga penyelenggara jasa asuransi untuk membantu dan melindungi setiap pelanggannya.

Beberapa tindakan pencegahan lainnya termasuk dalam menggunakan sistem operasi / perangkat lunak & aplikasi yang resmi di komputer atau perangkat seluler Anda, dan selalu melakukan update. Ternyata, tindakan pencegahan yang terlihat sederhana ini juga dapat mencegah Anda dari penipuan yang berdampak pada kerugian bagi diri Anda sendiri.

 

Referensi :Dari beberapa sumber

 

Anda Membutuhkan Dana Asuransi Aman Tanpa Agunan? Rajasales.com solusinya!