Bagaimana Anda Tahu Ketika Uang Mulai Mengontrol Anda?

Ada tanda-tanda sederhana di mana Anda dapat mengetahui apakah uang mulai menguasai kehidupan  Anda. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Mungkin Anda telah dibutakan oleh uang

Jika Anda tidak menemukan jalan keluar lain untuk mengatasi kondisi asuransi Anda hingga hanya fokus dan konsentrasi untuk bekerja lebih keras, lebih lama serta lebih mengejar obsesi pribadi untuk sekedar menghadapi kekuatiran anda untuk menjauh dari kemiskinan.

Salah satu tandanya adalah bahwa Anda menganggap liburan keluarga tidak penting dan buang-buang waktu. Anda bahkan tidak lagi memperdulikan lingkungan sekitar Anda. Ini bisa jadi akan menjadi masalah besar bagi kehidupan sosial Anda, bahkan untuk pergi berkeliling liburan bersama keluargapun tidak terpikirkan.

Selamat! Hidup Anda berarti telah sepenuhnya dikuasai hanya oleh dan hanya untuk uang.

Hanya mengharapkan orang-orang yang memuji kekayaan dan kehebatan Anda mencari uang, dan yang lebih parahnya lagi Anda telah membuang waktu berkualitas Anda untuk diri Anda sendiri, keluarga, teman dan lingkungan Anda.

Bersiaplah Anda akan stress berat di kemudian hari, saat fisik Anda tidak lagi mampu mendukung kebutuhan Anda. Yang ada hanyalah penyesalan yang selalu datang terlambat, karena Anda telah kehilangan keluarga, teman, sahabat, kekayaan, dan pastinya uang anda yang selama ini anda puja.

  1. Perbedaan dalam Persepsi

Berikut adalah contoh karakteristik dari persepsi masing-masing akan pandangan hidup Anda yang telah  dikuasai oleh uang:

  1. Pikiran Kaya

Orang-orang kaya dianggap sebagai orang-orang yang memiliki tujuan dan tanpa pamrih yang sadar bahwa dengan menjadi makmur, sehingga mereka dapat berkontribusi pada kemanusiaan. Inilah sebabnya mengapa banyak orang memandang uang sebagai sarana sehingga mereka dapat mencapai sesuatu pada akhirnya. Bagi mereka yang memiliki pemahaman penuh tentang bagaimana uang bekerja secara global. Mereka akan berusaha keras agar mereka dapat menciptakan kekayaan untuk tujuan maju dalam kehidupan.

Faktanya, justru bagi sebagian orang kaya memiliki keyakinan bahwa uang tanpa tujuan hampir tidak berguna dan tidak ada. Mereka mencoba  menjalani hidup dengan menjadi orang religius, dermawan, lebih memasyarakat dan berjiwa sosial, berbagi kasih, berusaha untuk lebih mendekatkan hidup, diri dan hatinya untuk lebih menyeimbangkan hidup antara konektivitas vertikal dan horisontal. Strata sosial bukanlah impian dan harapan, karena mereka telah diberikan karunia yang memiliki banyak uang dan mereka percaya bahwa harta hanyalah duniawi, namun akherat adalah tujuan jangka panjang.

  1. Pikiran Takut Miskin

Orang-orang pada situasi ini, di sisi lain, hampir kebalikan dari orang kaya. Justru mereka cenderung egois dan tamak, hanya untuk sekedar memenuhi hasratnya untuk jadi kaya. Mereka datang dengan mentalitas dan pola pikir yang keliru yakni hanya berfikir sejauh menyangkut uang, kemakmuran, strata sosial, dan kesejahteraan sejati.

Sebagian besar dari mereka berpikir bahwa membuat dan memiliki uang akan menjadi esensi utama eksistensi manusia. Mereka akan berusaha mengumpulkan kekayaan dengan cara apa pun. Faktanya, mereka hampir menyembah uang dan mereka telah mempersiapkan jiwa mereka untuk selalu mengejarnya. Karena itu, cinta mereka terhadap uang lebih besar dari apa pun. Contoh mereka yang berpandangan keliru tentang hal ini biasanya cenderung melakukan perbuatan melanggar hukum dengan menjerumuskan dirinya menjadi koruptor, perampok, penipu, penjahat, pengedar narkoba , penjual miras, pencuri, rentenir, tengkulak, dan masih banyak contoh lainnya.

Faktanya pola pikir semacam ini bersifat jangka pendek sehingga tidak mungkin mencapai kemakmuran dan kekayaan permanen.

  1. Kehilangan Akal Sehat

Cara menghakimi dan kritis adalah apa yang menggambarkan pikiran yang hilang. Mereka tidak terlalu peduli dengan uang karena mereka hanya melihatnya sebagai masalah utama dan tidak ada yang lain. Mereka juga memiliki keyakinan salah bahwa uang itu jahat dan itu hanya membawa perjuangan kepada sebagian besar individu. Selain dari ini, mereka dikenal memiliki roh yang tidak memiliki elemen vital dari tujuan hidup. Orang-orang yang hilang ini diselimuti oleh kabut kecemburuan dan kelangkaan sehingga mereka tidak dapat mengakui kebutuhan akan kekayaan. Sebagai imbalannya, mereka jarang mencapai sesuatu yang berarti atau bermakna dalam kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa orang-orang ini melihat uang tanpa tujuan apa pun. Mereka diberi label sebagai kritik, penerima, pembunuh mimpi, penentang, pengemis, orang yang ragu-ragu, orang yang berkecil hati, penakut dan rentan.

Memang, uang tidak dapat didisasuransikan karena pada akhirnya, itu masih baik bagi kita semua. Hanya membutuhkan pola pikir yang benar!

 

Referensi :Dari beberapa sumber

 

Anda Membutuhkan Dana Asuransi Tanpa Agunan? Rajasales.com solusinya!